Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menjadi Seorang Pembicara Yang Baik

Sering dikatakan bahwa seorang pembicara yang baik biasanya memiliki bakat alami dalam dirinya. Pendapat ini ada benarnya juga, namun bukan berarti bahwa kesempatan untuk menjadi pembicara yang baik terbuka untuk oarang-orang tertentu saja.

Dan tidaklah berlebihan kalau kita katakan bahwa siapapun dapat menjadi seorang pembicara yang baik asal saja dia dapat memenuhi syarat-syaratnya (sebagaimana yang layaknya dituntut dari para pembicara yang telah sukses pada umumnya).

Berikut merupakan pedoman-pedoman singkat yang mengungkapkan syarat-syarat tersebut.

Cara menjadi pembicara yang baik


Jadilah pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik merupakan syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi pembicara yang baik.

Ketahuilah bahwa kegagalan seorang pembicara dalam penampilannya juga karena tidak mengetahui bagaimana menjadi pendengar yang baik disamping teknik-teknik berbicara yang efektif kurang dikuasainya.

Pelajarilah dahulu teknik-teknik mendengarkan yang efektif dalam berkomunikasi sehingga Anda benar-benar menguasainya sebelum Anda menguasai teknik-teknik berbicara yang efektif dimuka umum.

Dengan memahami dan menguasai ilmu dan seni mendengarkan tersebut, Anda akan segera megetahui apakah para pendengar anda benar-benar  ingin mendengarkan pembicaraan anda.

Atau apakah diantara mereka ada yang hanya sekedar ingin tahu tentang pembicaraan Anda, atau yang mana dari mereka yang datang hanya untuk mencari cacat-cacat dalam pembicaraan Anda.

Dengan mengerti isyarat-isyarat dari gerak-gerik para pendengar Anda, nantinya Anda akan dapat mengevaluasi umpan balik yang mereka ungkapkan sehingga nada akan segera dapat memutuskan apakah Anda akan melanjutkan pembicaraan, mengubahnya, atau menghentikannya.

(Dalam suatu acara ada kalanya Anda merupakan salah seorang dari beberapa pembicara, dan satu atau dua pembicara tampil mendahului Anda; di sini, medengarkan secara efektif pembicaraan mereka sangat banyak membantu Anda untuk menambah masukan (input) pada isi pembicaraan Anda nantinya, setidak-tidaknya bagaiman tanggapan Anda terhadap isi pembeciraan mereka sebelumnya harus Anda ungkapkan ketika Anda berbicara kemudian).6

Pahamilah Prinsip-prinsip Ilmu Pengetahuan

Salah seorang dari para ulama terdahulu mengatakan bahwa prinsip ilmu pengetahuan itu ada lima, yaitu :

1. Diam,

2. Medengarkan,

3. Mengingat-ingat atau memikirkannya,
4. Mengamalkannya, (mempraktikannya), dan
5. Menyampaikannya, Karenanya, banyak-banyaklah bersikap diam, berkatalah seperlunya saja; jadilah pendengar yang baik ; pikirkanlah, pertimbangkanlah baik buruknya ; amalkan ilmu yang membawa kebaikan ; akhirnya, sampaikanlah ilmu pengetahuan yang telah anda amalkan terebut apabila Anda telah benar-benar yakin bahwa menyampaikannya bermanfaat sekali bagi kemaslahatan para pendengar Anda.

Ketahuilah bahwa seorang pembicara yang baik selalu dapat memilih di antara dua keadaan ekstrem diatas, diam ataukah berbicara, pembicara yang baik harus tahu kapan dia harus diam dan kapan dia harus berbicara (menyampaikan).

Patuhilah Norma-Norma Hukum Dan Agama

Mmempelajari atau memiliki pengetahuan tentang Undang-Undang Hukum Pidana,

  1. khususny tentang delik-delik penghinaan di hadapan umum,
  2. pencemaran nama baik orang, atau yang serupanya merupakan bekal penting sekali bagi pembicara yang baik sehingga ia dapat terhindar dari 'keseleo lidah'. 'salah omong',
  3. dan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.

pembicara yang baik adalah orang yang dapat mempertanggungjawabkan isi pembicaraannya secara hukum (negara yang berlaku).

Demikian pula dengan norma-norma agama (Islam), khususnya yang menyangkut pandangan agama tentang bahaya lisan.

Mengamalkan ajaran-ajaran agama
Pembicara yang baik juga harus mengamalkan ajaran-ajaran agamanya tentang adab berbicara kepada orang lain. "Sipa yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata-kata yang baik atau diam," Demikianlah ajaran Rasulullah S.a.w dalam riwayat yang sahih.

Jangan berbicara tentang hal-hal yang bersifat menghina/kebatilan
Berbicara tentang hal-hal yang tidak berguna atau kebatilan, berlebih-lebihan dalam pembicaraan, berbantah-bantahan, berkata kotor, mencaci maki, bersenda-gurau (yang bukan hak), menyiarkan rahasia atau cacat-cacat orang lain, berjanji dusta, ucapan yang bermuka dua, terlalu banyak memuji, dan sebagainya adalah sangat tercela menurut ajaran Islam.

Semua ini hendaknya harus betul-betul diperhatikan sehingga dapat dihindari. Bahkan Imam Muhammad Al-Ghazali menulis secara khusus bab ''Bahaya Lisan'' (Afatul-Lisan) dalam kitabnya (Ihya Ulumuddin) untuk menunjukan bahwa hal ini penting sekali diketahui dan dihindari oleh setiap orang yang beriman. 7

Perkuatlah Hasrat Dan Luruskan Niat

Hasrat untuk menjadi seorang pembicara yang baik harus Anda miliki apabila Anda telah memutuskan menlanjutkan menelaah buku ini, yaitu hasrat yag kuat, yang timbul dari pikiran-pikiran yang positif, keoptimisan,

Menguasai teknik-teknik berbicara di depan umum

dan yang lebih penting lagi yaitu kesadaran akan pentingnya menguasai teknik-teknik berbicara yang efektif di muka umum, serta keinginan yang timbul karena adanya kesadaran tersebut, karenanya, tanamlah suatu hasrat yang kuat, yang bukan hanya sekedar harapan, bukan pula sekedar suatu keinginan, melainkan hasrat yang berkobar-kobar, yang bisa menjelmakan anda sebagai seorang pembicara yang baik.

Mempelajari teknik-teknik untuk memperkuat niat

Dan untuk ini, pelajarilah teknik-teknik yang efektif untuk meperkuat daya kemauan (will-power) sehinga hasrat Anda tersebut benar-benar menumbuhkan pikiran-pikiran yang berpusat pada usaha-usaha untuk mencapai kemajuan Anda untuk mewujudkan hasrat Anda! 8

Selain itu, luruskanlah niat bahwa Anda berhasrat menjadi pembicara yang baik bukan karena ingin di piji oleh para pendengar, bukan pula karena ingin disebut sebagai orag yang berilmu pengetahuan tinggi, ahli debat, atau arena ingin di hormati orang, dan sebagainya.

Hindarilah keinginan-keinginan yang dapat membengkokkan lurusnya niat.

Berniatlah semata-mata karena Allah, dengan keahlian berbicara dimuka umum akan ANda sampaikan ilmu pengtahuan dan kebenaran menurut keridhaan-Nya. 9

Teguhkanlah Keyakinan Anda

Setelah Anda memperkuat hasrat (daya kemauan) dan meluruskan niat, nah sekarang yakinlah bahwa Anda pun dapat menjadi pembicara yang baik, sukses, dan disenangi para pendengar.

Keyakinan yang kuat adalah syarat penting berikutnya! Keyakinan yang setengah-setengah akan menggagalkan usaha-usaha Anda untuk mencapai kemajuan sebagai pembicara yang baik, sukses, dan menarik.

Hindarkanlah pikiran-pikiran yang negatif, yang dapat membuat anda menjadi pesimis,  lemah semangat, takut berdiri dihadapan orang banyak, dan membuat prestasi Anda menjadi mundur, atau bahkan menggagalkannya! 10

Itulah beberapa cara untuk menjadi seorang pembicara yang baik, dan jika anda masih belum paham tentang penjelasan di atasa, anda bisa melihat video di bawah ini. Semoga bisa membantu.



Jangan lupa share article ini ya.. thank you

Bangjalinaja
Bangjalinaja Merupakan manusia biasa yang ingin memberikan sebuah informasi yang bisa bermanfaat bagi semua orang...

Post a Comment for "Cara Menjadi Seorang Pembicara Yang Baik"