Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik-Teknik memulai Pembicaraan Di Muka Umum Yang Benar


Pembicaraan yang baik selalu dapat membuka pembicaraannya secara efektif seakan-akan segala rintangan antara dia dan para pendengarnya dapat diterobosnya dengan cepat.

Ada beberapa teknik untuk memulai pembicaraan yang menarik, diantaranya adalah sebagai berikut.

Menggunakan Prinsip Dorongan Ingin Tahu

Teknik pembukaan ini bersifat memberikan motivasi kepada pendengar-pendengar Anda sehingga mereka terangsang untuk ingin tahu apa yang hendak Anda sampaikan.

(a) Janganlah Anda memulai dengan menyebut judul atau tema pembicaraan Anda;

ini akan menggambarkan perhatian pendengar karena mereka akan mudah mengambil kesimpulan sendiri segera setelah mendengar judul atau temapembicaraan Anda tersebut.

(b) Bangkitlah rasa ingin tahu pendengar dengan gaya bahasa yang baik.

(c) Apabila Anda menerangkan hal-hal yang berurutan, hindarilah menyebutnya secara berturut-turut, tetapi terangkanlah satu persatu menurut urutannya

sehingga perhatian para pendengar benar-benar tertuju pada butir yang sedang Anda terangkan saja;

menghindari menyebutkannya secara berurutan akan membuat mereka ingin tau tentang butir-butir selanjutnya

(apabila mereka puas dengan keterangan Anda tentang butir sebelumnya).

Kalau alat 'overhead-projector' Anda gunakan (misalnya, dalam perkuliahan, seminar, dsb.),

cara yang terbaik adalah menutup bagian-bagian yang sedang tidak Anda terangkan, yakni menutup bagian tertentu dari slidenya.

Manggunakan Prinsi Kegunaan

Apabilajudul atau tema embicaraan Anda sudah diketahui oleh orang banyak, misalnya,

Karena sudah diumumkan sebelumnya oleh panitia acara,

Anda harus berusaha untuk menarik perhatian endengar-pendengar Anda dengan menggunakan prinsip kagunaan.

Prinsip kegunaan ini berpandangan bahwa para pendengar akan senang memperhatikan atau mendengarkan sesuatu

apabila mereka mengerti bahwa hal tersebut benar-benar bermanfaat bagi mereka kepentingan mereka sendiri.

Jadi, konsep penjualan merupakan dasar dari teknik pembukaan ini.

Anda harus benar-benar pandai 'menawarkan' pembicaraan Anda kepada para pendengar sehingga mereka mengerti bahwa memang itulah yang mereka butuhkan dan mereka 'menukar' pembicaraan Anda dengan perhatian yang serius.


Baca juga : Penggunaan humor yang efektif ketika berpidato


Menggunakan Prinsip Perhatian

Pada umumnya orang akan mudah tertarik pada hal-hal yang mereka anggap aneh atau asing bagi pendengar mereka.

Prinsip perhatian dapat diterapkan dengan salah satu atau beberapa dari kalimat-kalimat pembuka efektif berikut :

1. Kutipan dari ucapan tokoh terkenal, misalnya ucapan Albert Einstein yang terkenal, 'Scince eithout religion is lame. Religion without scince is blind' (Ilmu pengtahuan tanpa agama adalah lemah. Agama tanpa ilmu engetahuan adalah buta), dan sebagainya.;

2. Pernyataan yang tidak biasa, untu ini anda dapat mensitir dari 'Belive it or not!' yang biasanya di muat di koran atau majalah;

3. Referensi dari koran atau majalah yang aktual (seperti berita yang sedang hangat-hangatnya atau yang menarik untuk di ceritakan);

4. Referensi dari kitap suci, ini biasanya terdapat pada khutbah jumat dan ceramah agama; sifat pidato pun religius;

5. Pengalaman pribadi, ini dapat menjadi pembukaan yang sangat menarik sekali; Anda dapat menceritakan pengalaman Anda, misalnya, ketika Anda berkunjung ke luar negeri, dan sebagainya;

6. Pernyataan yang bersifat retoris, yaitu pertanyaan yang bukan untuk di jawab, misalnya,

'Tahukah Anda, para hadirin, bahwa....?', 'pernahkah Anda perhatikan bahwa.....?' dan sebagainya. tetapi membuat hadirin juga bertanya-tanya demikian dalam hati masing-masing;

7. Peristiwa sejarah, ini efektif apabila, misalnya, Anda berpidato memberikan sambutan acara perayaan HUT Kemerdekaan RI;

cerita yang dramasti atau petualangan, gunakanlah teknik pembukaan ini terutama apabila Anda akan masuk pada babak pembicaraan berikutnya sedangkan para pendengar mulai menampakan perhatian yang menurun.

Ingat Anda Bukan Pelawak

Hal yang penting untuk Anda perhatikan sebagai pembicara yang baik ialah bahwa Anda bendaknya tidak memulai pembicaraan dengan melawak, terlalu banyak humor.

Ada pembcara yang berusaha menarik perhatian para pendengar untuk mengetengahkan cerita-cerita lucu, tetapi justru hal ini dapat menyimpangkan tujuannya.

Banyak humor bisa mengurangi kewibawaan Anda sebagai pembicara yang patut mendapat penghormatan dari pendengar-pendengar Anda.

Karenanya, hindarilah memuai pidato Anda dengan humor atau menggunakan humor terlalu banyak dalam pidato Anda.

Janganlah memberikan kesan bahwa Anda lebih disenangi karena humor-humor Anda; ingatlah, Anda adalah pembicara, bukan pelawak.

Mintalah Pendengar Anda Untuk Berbuat
Sesuatu

Orang biasanya senang terlibat, walaupun itu hanya sekedar mengangkat tangan.

Dengan kalimat-kalimat pembuka efektif yag Anda gunakan, masuklah secara bertahap kedalam pokok pembicaraan.

Libatkanlah pendengar Anda; mintalah mereka untuk mengikuti intruksi-instruksi tertentu,

Misalnya membuat catatan (mungkin ada kata-kata yang hendak Anda tekankan) atau mengungkapkan pendapat mereka dengan mengangkat tangan sebagai tanda persetujuan terhadap pernyataan yang baru saja Anda ucapkan dalam pembukaan.

Dengan berbuat begini, Anda meunjukan bahwa anda sedang berbicara dengan mereka, bukan kepada mereka.

Sekian penjelasan tentang Teknik-Teknik memulai Pembicaraan. Dari saya, dan mohon maaf jika ada kesalahan kata baik yang saya sengaja maupun tidak disengaja.

Semoga bermanfaat:)
Bangjalinaja
Bangjalinaja Merupakan manusia biasa yang ingin memberikan sebuah informasi yang bisa bermanfaat bagi semua orang...

Post a Comment for "Teknik-Teknik memulai Pembicaraan Di Muka Umum Yang Benar"